Saturday 26 May 2012

The Rebellion "part 3"

"Berita utama.. profesor bellamy akan datang ke kota izlude.. beli2 prontera post cuman 20z ayo2!!" tawar seorang loper koran di pinggiran pintu prontera..

"dd.. beli 1 aja ya" tanyaku sambil memberikan uang ke loper koran tadi..

tak seberapa lama aku baca koran tadi, kulihat rombongan profesor bellamy meninggalkan prontera menuju izlude.. dari koran itu aku juga tahu bahwa setelah peristiwa itu ayahku di pecat dari anggota kerajaan dan menyalahkan bellamy atas semua hal yang di alami ayahku selama ini..

ya.. selama setahun lebih pengembaraanku aku selalu mengikuti kemanapun profesor bellamy pergi karena aku tahu ayahku pasti suatu saat akan muncul untuk mencoba menghabisi profesor bellamy, walau begitu profesor selalu di ikuti pembunuh bayaran tapi orang2 yang selama ini aku bunuh adalah orang suruhan ayahku, semoga kali ini aku bisa bertemu dan menghabisi ayahku..

kusempatkan beberapa menit untuk ke makam, mencoba mencari tahu apakah ibuku di kubur di sini dan ternyata setelah ku telusuri satu persatu di sebuah nisan tertulis nama ibuku.. nampak tidak terurus lantaran semua orang di wajibkan militer di prontera.. ku coba mengusap namanya..

"ibu sudah lama... 1 tahun.. aku sudah kehabisan air mata tapi ibu juga pasti tidak ingin aku menangis kan.." setelah ku taruh bunga di nisan ibu aku pun menuju izlude

ternyata di izlude telah penuh dengan orang2 pendukung republik "basis lokal untuk perjuangan menuju republik.." tulisan baliho dan bendera2 menyambut profesor bellamy, rupanya sudah menggerakkan masarakat izlude dari keterpurukan sosial ekonomi menjadi sebuah pesta menuju ke republik.. padahal kalau dipikir-pikir kembali ayahku salah satu orang yang mendirikan izlude namun keadaanya justru berbeda sekarang ini,,
bellamy pun memberikan sambutan kepada massa yang telah lama menunggu sedangkan aku berkeliling gedung mencoba mencari kemungkinan kalau2 ada orang yang ingin membunuh bellamy.. namun sampai acara selesai tidak ada sesuatu yang mencurigakan hingga malam itu... 
 
di penginapan.. bellamy hanya di jaga oleh 2 Defender dan beberapa knight.. di tengah ruangan tiba2 terdengar suara langkah kaki menuju kamar bellamy.. para penjaga pun bersiap untuk kemungkinan terburuk.. namun dalam kesunyian itu tiba2 sayatan cepat merobohkan beberapa penjaga.. dan langkah itu dengan cepat menuju pintu kamar namun belum sampai membuka pintu kamar langkah kaki itu terhenti..

"sigt..."

seketika itu juga tampak seorang Assassin yang mencoba membuka pintu tetapi kakinya tersangkut jaring laba2..

"kami mungkin profesor(Scholar).. namun bukan berarti kami tak pandai menjaga diri kami" tiba2 suara itu muncul di samping assassin yang terjebak itu.. dan Fire Bolt pun menghantam tubuh assassin itu dengan telak hingga jatuh tersungkur..

terlihat sosok seorang profesor yang berjalan ke tengah ruangan..
"jangan sembunyi seperti itu... sebelum kalian melangkah lebih jauh aku akan menghabisi kalian semua.." nampak kepercayaan diri di muka profesor itu..

"MAJU...!!!" teriaknya

dari arah bawah sebuah serangan Grimtooth meluncur tepat ke arah profesor itu, dengan tenang profesor itu membiarkan dirinya terkena serangan itu.. dari arah belakang sebuah sabetan cepat meluncur namun profesor itu mengeluarkan Fiber Lock, terjebak untuk ke dua kalinya ke dua assassin itu pun membeku terkena Frost Diver.. namun tenyata masih tersisa satu assassin lagi dan mendobrak pintu kamar bellamy.. akupun muncul di depan pintu menghalangi assassin itu mendekati profesor bellamy dan alangkah terkejutnya ketika assassin itu melihat sosok yang tidak asing bagi dirinya..

"reina..."

seketika mata assassin itu terbelalak.. seolah tidak percaya apa yang dilihatnya..

"kenapa.. kau... " tanya assassin itu

"iya ini aku reina... seonggok daging yang tidak berarti di mata ayah.." jawabku

'minggir.. biar aku bunuh profesor itu" teriak ayah berlari mendekatiku

"kenapa ayah.. kenapa harus ibu.. apakah itu hal yang pantas" akupun mengeluarkan acid bottle dan fire bottle

"aaarrgghhhh.... mati kau.. SONIC BLOW.....!!!!!!!!!" teriakan ayah terdengar dalam ruangan itu

aku pun maju satu langkah ke depan.. 2 acid bottle dengan cepat kulemparkan ke atas begitu juga fire bottle.. aku buka tanganku lebar2 untuk menghalangi serangan ayah ke profesor dan sayatan sonic blow menghujam tepat di perutku.. tapi betapa terkejutnya ayah, ujung katarnya ketika menembus armorku malah memantul tepat mengenai muka dan lehernya.. itu semua karena di armorku aku pasang Orc Lord Card..

crash,, crash..

2 tusukan yang mengenai tubuhnya sediri membuat dia mundur beberapa langkah sambil memegangi muka dan lehernya yang berdarah... namun itu belum selesai bottle yang ku lempar ke atas jatuh tepat mengenai mukanya.. seketika itu kenangan bersama ayah teringat bersamaan dengan ledakan besar yang menghancurkan penginapan.. aku pun memejamkan mataku.. biarlah aku mati.. tujuanku sudah berakhir.. namun ternyata aku di selamatkan oleh profesor tadi.. sedangkan profesor bellamy menggunakan flywing untuk menyelamatkan dirinya..

si professor itupun membopongku menjauhi penginapan yang terbakar dan dia pun berkata..
"jangan berhenti untuk berjalan, walau keinginanmu telah terlaksana tetaplah berjuang.. karena kita adalah manusia" kata profesor itu..

saat itulah aku mulai mengenal sosok Sieg Hart, profesor yang memberiku semangat hidup sekaligus teman baik profesor bellamy, dan sejak saat itu aku bergabung bersama tentara pro republik untuk berperang melawan tentara kerajaan.. sebuah perang besar yang mencatatkan namaku dalam tinta emas sejarah keruntuhan kerajaan prontera namun itu tidak berlangsung lama, itu hanya masa lalu yang ingin ku lupakan.. ternyata apa yang aku cita2kan terhadap tanah ini tidak sesuai dengan harapanku... harapan tinggal harapan... orang yang seharusnya membawa kemakmuran dan perdamaian di rune midgard justru menjadi monster yang haus uang dan kekuasaan.. membawa kesengsaraan bagi rakyat.. tapi aku tidak akan membiarkan kejadian di saat kerajaan terulang lagi...

inilah aku
berdiri di barisan pemberontak...
menginginkan perubahan di tanah ini...
berapapun nyawa yang akan kukorbankan untuk tanah ini aku tidak perduli
biarpun nantinya sungai2 di prontera, geffen, payon menjadi lautan darah
ataupun alberta, alderbaran, amatsu jadi kuburan massal
aku akan terus maju demi perjuangan rakyat...
because we are The Rebellion Guild...

End..


Friday 11 May 2012

The Rebellion "part 2"


"Reina.. sedang apa kamu di sini" tanya ayah

"apa yang ayah lakukan.. kenapa ayah... KENAPA...!!!!" teriakku dengan derai air mata seakan tidak percaya bahwa orang yang selama ini memberiku kehidupan adalah seorang monster..

"apa maksudmu reina, ayah tidak mengerti.." tanya ayah sembari mendekati diriku..

"kenapa ayah.. orang yang seharusnya punya tanggung jawab seperti ayah, tega melakukan kekejian seperti itu.. KENAPA..!!!!" semakin banyak air mata yang membasahi pipiku

"kamu tidak mengerti reina, ayah melakukan ini demi keluarga kita, masa depan kita" jawab ayah memeluk diriku..

"bukankah ayah seharusnya..." ingin aku teruskan namun rasanya tenggorokan sudah kering dengan suara tangisku..

"sudahlah reina.. ayah ada di sini untuk menjagamu anakku.." pelukan ayah semakin erat ke tubuhku.. aku pun semakin kalut dalam pelukan ayahku...

"JANGAN..........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" tiba2 teriakan ibuku membuatku tersadar, ku coba tengok ke belakang.. seakan tidak percaya apa yang aku lihat.. tangan kiri ayah memegang pisau dan ibuku berusaha menahan pisau itu yang akan diarahkan tepat di punggungku...

"apa yang kau lakukan, ini anak kita frans... ingat...!!" teriak ibu berusaha menahan pisau itu...
tiba2 ayah melemparkan aku hingga jatuh tersungkur ke lantai.. kucoba berbalik kulihat ibu berusaha memegang pisau itu, ayah semakin beringas mengayunkan pisau ke arah ibu.. dan..

"TIDAKKKKKKKKKKKK......!!!!!!!!!!!!!!!" teriakku ketika pisau itu tertancap ke perut ibuku.. kucoba untuk menghampiri ibu, namun belum sempat aku memegang tanganya tiba2 ayah menendang tubuhku hingga jatuh tersungkur..

"hiks2.. ibu.." tangisku melihat keadaan ibu yang sekarat tepat di depanku..

namun tubuh ini sudah tidak mampu lagi untuk berdiri ataupun merangkak mendekati ibu..

"pergilah reina... pergi" dengan sisa2 nafas ibu berusaha memberikan tenaga untuk meninggalkan ruangan itu namun ayah yang telah gelap mata berusaha mendekatiku.. tiba2 ibu memegang kaki ayah.. dan ibu berteriak

"LARI REINA...!!!" seakan ada sesuatu yang mendorongku aku pun berlari menjauhi ruangan itu, di belakangku ayah menendang ibu yang tidak mau melepaskan tanganya dari kaki ayah... aku berlari dengan sekuat tenaga, air mata ini seolah tidak mau berhenti mengalir.. tak kusangka 2 assassin tadi mengejar diriku, aku pun melompat dari jendela kaca karena tidak ada jalan lain..

PYAR.....!!!!!!!

tubuhku terlempar dari jendela lantai 4 bersama pecahan kaca dan kayu.. menghantam tebing karang dan berguling-guling di hutan yang gelap.. aku sudah menyerah pada hidup ini.. aku tidak berarti.. kemudian terasa gelap..

..........

"poying.. poying.."

ada suara.. aku merasakan ada yang menyentuh2 mukaku dan ada yang berusaha memasukkan sesuatu ke mulutku.. "apakah aku masih hidup.." ku buka mataku walau berat aku berusaha.. terang sekali... setelah mataku terbuka yang pertama ku lihat adalah tubuh Poporing.. ternyata dia berusaha memasukkan apel ke mulutku.. tentu saja aku terkaget2.. ku coba bangkit namun aku hanya kuat untuk duduk.. ku lihat sekelilingku "dimana aku" pikirku, banyak poporing mengelilingiku.. "apakah ini surga" ku coba untuk bangkit namun kurasakan sakit di kakiku..

"poying.. poying.."

aku berusaha mengerti apa yang dikatakan poporing itu tapi tetap saja aku tidak mengerti
lantas poporing itu menggoyang-goyangkan tubuhnya...

pluk... pluk...

ternyata dia membawa berbagai macam item mulai dari apel, baju sampai alcohol "dapet dari mana nih poporing kok ada barang2 kaya gini" pikirku, walau dengan barang2 seadanya aku berusaha menyembuhkan diriku.. walau sebenarnya aku tidak mengerti kenapa aku menyembuhkan diri namun selama ini aku memang tidak pernah mendapat perhatian, justru dari poporing inilah aku mengerti cara menghargai hidup.. hari demi hari aku pun mulai sembuh.. aku pun juga mulai mengenal cara meramu walau tidak sempurna karena tanpa manual book (Normal Potion Create Book, Acid Create Book, FireBottle Create Book, dll) tapi aku berusaha untuk menyempurnakan kemampuan dalam meramu.. tentu saja dengan bantuan poporing...
hingga suatu saat..

"POYING......!!!!!!"
aku yang masih tertidur di pagi itu terbangun karena ada seekor Drops menarik2 kakiku dengan mulutnya..

"poying... poying,,, poying.. POYING" sambil menahan kantuk aku mencoba memahami apa yang dia katakan... sambil menarik2 kakiku akhirnya aku pun mengikuti kemana drops pergi.. hingga pada suatu tempat ku lihat 2 orang Knight prontera sedang menangkap Poring ntah apa yang mereka lakukan dengan poring2 itu..

"hahaha.. ternyata poring2 di sini lumayan banyak itemnya hahaha.." tawa salah satu knight mencoba menangkap poring itu.. namun ketika poring itu tertangkap poring itu menggigit tangan knight itu lalu karena marah knight itu membanting poring itu hingga pecah berkeping2..
seketika itu juga tiba2 bayangan ibu yang meronta2 meminta ayah untuk jangan melukaiku terlintas...

"HEY.. APA YANG KALIAN LAKUKAN......" teriakku mengagetkan ke dua knight itu..

"wah2.. di tempat seperti ini ada cewe.. hahaha.. kebetulan yah" dengan muka tersenyum-senyum..

"hentikan atau ..." gertakku sebari mengeluarkan acid dan grenade bottle dari pinggangku dan ku taruh di tanganku...

"atau apa..?!? hahaha.. emang apa yang bisa kmu lakukan hah?" tawa ke dua knight itu..

tanpa banyak basa basi lagi kulempar botol tepat ke muka mereka namun ternyata tidak meledak..

"sialan nih cewe... aarrgghh.." dia pun menyerangku dengan peco2nya..

aku pun tersenyum.. "sayang yah itu hanya pemicu saja, cukup 1x lemparan habislah kalian" ketika mendekat ke arahku lemparan acidku menghantam tepat di tubuh ke dua knight itu.. mereka pun terbakar hidup2 di hadapanku.. ntah apa yang aku lihat dari ekspresi kesakitan mereka terjilat-jilat api sebelum menjadi abu namun aku merasa ada kepuasan di hatiku..

tidak seberapa lama ku lihat kerumunan poring, ku coba untuk mendekati.. ternyata poporing yang selama ini membantuku dalam kondisi sekarat.. sebuah luka menganga tepat mengenai tubuhnya.. aku pun hanya bisa terdiam.. badanku tidak bisa ku gerakkan lagi.. hanya tangan ku tutupkan ke mulutku menahan keterkejutanku..

poporing itupun menatapku..

"p..o.y..i..n......g......."

seketika itu juga poporing itu menutup matanya.. aku pun sudah tidak bisa berkata apa2 lagi, tangisku semakin deras sambil memeluk tubuh poporing.. aku berlari melewati hutan menuju tebing seakan memang aku di takdirkan untuk seperti ini..

"KENAPA......!!!!!!!!!!!!!! DEWA ODIN JAWAB AKU KENAPA AKU HARUS MENGALAMI SEPERTI INI..."

"KENAPA TAK KAU CABUT SAJA NYAWAKU INI.."

tangisku mendera semakin kencang hatiku seakan sudah tidak berbentung lagi.. kutaruh tubuh poporing itu lalu ku pukul2 tanah dengan ke dua tanganku.. namun dalam kesedihanku yang sangat dalam itu..

"kenapa?.. kenapa kamu menangisi poporing itu" aku pun terkejut.. kulihat di sampingku.. seekor poring putih bersayap..

"kau bisa bicara..." tanyaku yang masih tidak percaya melihat kehadiran poring aneh itu..

"poring punya siklus hidup yang singkat.. bisa satu hari bisa 1 tahun.. setelah melewati masa hidupnya poring akan menjadi lembek dan mencair, itupun dalam keadaan hidup2.. poporing itu beruntung tidak mengalami hal itu" sambil melompat lompat mendekatiku..
"tetapi dia..." aku sudah tidak bisa berkata lagi

"sudahlah.. semua itu sudah ada yang mengatur.. tinggal bagaimana kita menjalani hidup ini lebih baik" jawabnya

setelah itu dia pun menjulurkan lidahnya dan keluar 2 buah card... setelah ku ambil.. Deviling dan Arc Angeling card..
2 card yang menggambarkan sifat manusia...

"manusia, formless, demi human, dan yang lainnya punya jalan hidup masing2 dan saling melengkapi seperti halnya card itu, ada sebab ada akibat, ada baik ada buruk, semua itu siklus dan kita sebagai mahluk hidup tidak bisa menghindarinya" lanjut poring aneh itu..

"jalan yang kau pilih adalah buah dari apa yang telah kamu lakukan selama ini.. jadi tidak ada keraguan bagimu untuk melangkah kan?" tanya poring aneh itu.. sebelum aku menjawab dia sudah menghilang bersama tubuh poporing yang aku bawa tadi..

sejak saat itulah aku berusaha mencari tahu kabar dari ayahku, membalas setiap perbuatan yang dia buat di masa lalu.. akupun menempa diri dengan kemampuan biochemist di alberta.. hingga 1 tahun setelahnya..

To be continued..




Monday 7 May 2012

The Rebellion "part 1"

Mungkin dari sisi pemerintahan pemberontak tak lebih seperti pengganggu stabilitas rune midgard.. namun bagi rakyat kami adalah para pahlawan yang membela segala penindasan yang dilakukan oleh tentara republik.. kami yang dulunya bersatu meruntuhkan seorang raja yang lalim bersama dengan tentara republik kini berperang satu sama lain.. kami yang berharap bahwa perdamaian dan kemakmuran yang di bawa bersama perang terwujud ketika kerajaan prontera runtuh kini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada, presiden yang berwibawa hanyalah topeng pemerintahan yang korup dan borjuisme benar2 membuat buta terhadap kepentingan rakyat, kemiskinan yang meraja rela di kota2 mulai membuat orang2 yang tertekan mengangkat senjata kembali mengutarakan suara rakyat dengan lautan darah dan kematian.. kami tak akan berhenti sebelum kekuasaan dikembalikan ke rakyat.. 
...........................................................................................

10 tahun yang lalu..

Namaku Reina, alchemist yang kaya dan manja.. aku terlahir dari keluarga yang terpandang, ayahku Fransiskus seorang aristokrat di Al De Baran, dia juga salah seorang yang mendirikan kota Izlude sebagai kota pelabuhan di Prontera.. sedangkan ibuku Liete seorang putri bangsawan dari Payon.. kehidupanku memang tidak pernah kekurangan bahkan bisa dibilang selalu berlebihan, tak ada yang tak bisa aku dapatkan dengan segala kekayaan keluargaku.. keadaan yang membuatku semakin menjadi-jadi.. tidak ada hari tanpa bersenang-senang di Comodo, segala kemewahan yang aku dapatkan membuat aku benar2 lupa diri.. hingga suatu hari...

Malam itu aku berada di comodo untuk bersenang-senang seperti biasanya.. tidak ada firasat kalau aku akan mengalami suatu hal yang merubah seluruh jalan hidupku.. dalam perjalanan pulang itu aku lihat beberapa orang pasukan sedang berkumpul melingkar, kulihat di tengah ada satu keluarga sedang tersungkur di tendang2 oleh kerumunan pasukan itu..
 
"katakan dimana Bellamy..." gertak salah satu orang...

"kami benar2 tidak tahu tuan jangan sakiti kami..." kata seorang ayah sambil memegang salah satu kaki pasukan itu meminta iba...

"bangsat...." tendangan demi tendangan membuat orang itu jatuh tersungkur karena mendapat tendangan bertubi-tubi..

"kalau tidak mau mengatakan di mana bellamy berada, aku bunuh anakmu" sambil menarik tangan mungil dari balik dekapan ibunya...

"jangan.. tuan kami sama sekali tidak mengetahui dimana tuan bellamy berada,, tolonglah jangan sakiti anak kami" sang ibu menangis sekeras2nya...

"baiklah kalau tidak mau mengaku..." kata salah seorang pasukan itu sambil mengeluarkan pedang dari sarungnya.. dan yang kulihat berikutnya adalah sebuah kekejaman.. rambut anak itu ditarik hingga tubuh mungil itu terangkat dari tanah.. anak itu meronta ronta kesakitan.. dan tiba2,,,

kresh!!

mataku terbelalak, kakiku benar2 lemas melihat peristiwa itu.. sebuah sayatan pedang memisahkan kepala dan tubuh anak kecil itu.. tak terasa air mataku meleleh seolah-olah membuka mata batinku bahwa di luar dari pagar rumahku yang mewah di balik kekayaan keluargaku ternyata terjadi hal yang tidak pernah aku saksikan dalam hidupku... ingin aku berteriak tapi suaraku terasa berat... lantas kepala anak itu di lempar ke tubuh ayahnya.. karena tidak bisa menerima anaknya mati sang ayah mencoba untuk berontak namun apa daya.. sabetan bertubi2 di tubuh yang tua renta itu pun mengakhiri hidup sang ayah.. sedangkan si ibu hanya bisa menangis sekerasnya karena tidak berdaya melihat kejadian memilukan itu..

namun penderitaan keluarga itu belum selesai, si ibu yang sudah tidak berdaya..

di tendang2 hingga bedarah darah..

"KATAKAN DIMANA BELLAMY.....!!!!!!" teriak salah seorang perajurit mengayunkan pedang ke arah ibu itu..

"HENTIKAN..............!!!!!!!!!!" teriakku, entahlah darimana aku mendapat keberanianku untuk berteriak seperti itu.. namun terlambat pedang itu terlanjur tepat menerpa tubuh wanita itu...

pasukan yang terkaget-kaget dengan teriakanku mencoba untuk mendekatiku.. ternyata salah satu dari mereka adalah orang kepercayaan ayahku.. setiap hari dia menyapaku dengan sopan selalu tersenyum.. namun malam ini mata yang berbeda, percikan darahpun menempel di mukanya seolah-olah dia berubah menjadi binatang...

"sialan.. ternyata anak dari frans.." kata salah satu pasukan

"bunuh dia.. dia membahayakan operasi kita" kata orang kepercayaan ayahku ...

"apa? kau gila ? bagaimana jika tuan frans tahu ? apa yang harus kita lakukan" tanya salah seorang prajurit

"aku yang bertanggung jawab atas operasi ini.. sekarang bunuh dia" seraya menujuk ku dengan pedangnya

aku hanya bisa terdiam tidak bisa bergerak seolah-olah tubuh ini sudah kehilangan tenaga setelah melihat kejadian itu... ketika pasukan tadi berusaha untuk mengejarku tiba2 2 buah panah menembus armor pasukan itu dan langsung roboh...
 
"sudah cukup kah bermain-mainya..."

terlihat seorang Sniper wanita menggunakan Dark Blinder mendekat..

"siapa kamu.... beraninya membunuh pasukan kerajaan" teriak seorang pasukan tadi

"aku hanya suka untuk membunuh.. dan hari ini aku belum membunuh satu orang pun.. pasti ini hari keberuntungan kalian karena menjadi korbanku berikutnya" kata sniper itu melewatiku mendekati beberapa pasukan tadi...

"sialan.. berani juga kau... sekarang rasakan ini" kata salah satu pasukan, sisa pasukan yg lain ikut menyerang sniper itu bersama sama... si sniper itu hanya diam, salah satu pasukan itu pun mengayunkan pedang ke sniper.. tapi sniper itu menghindari setiap ayunan pedang yang diarahkan ke padanya hingga salah satu pasukan itu terpeleset karena mereka tidak mengira akan ada trap di sekitar sniper.. ketika berusaha untuk bangkit sniper itu mengarahkan crossbownya tepat di belakang kepala salah satu pasukan yang terpeleset..

CREPS!!

sebuah anak panah tepat tertancap di belakang kepala salah satu pasukan itu.. melihat temannya terkapar salah seorang sisa pasukan itu mencoba menyerang dari depan, ketika dia berlari mendekati sniper itu sebuah ankle snare mengunci kakinya.. berusaha untuk melepaskan diri dia tidak melihat sebuah anak panah melucur deras ke arahnya.. dia pun ambruk dengan ubun2 tertembus panah..

tinggal seorang Paladin yang merupakan orang kepercayaan ayahku...

"boleh juga.... sekarang mati kau MARTYR......!!!!!!!!!"

belum sempat mengeluarkan skillnya serangan Falcon bertubi-tubi menghantam tubuh paladin itu.. darah pun mengucur deras dari tubuhnya.. tidak ingin mati seperti pasukannya dia pun menggunakan Fly Wing untuk menghindari serangan bertubi-tubi dari falcon sniper itu..

dengan tubuh gemetar aku mencoba untuk berdiri.. ingin ku dekati sniper itu tapi tiba2 dia menghilang bersama dengan sayap kupu2 yang melayang.. lalu ku lihat si wanita tadi berusaha merangkak mendekati tubuh suaminya.. kemudian diapun berhasil meraih tangan suaminya.. dan tubuh wanita itupun tidak bergerak lagi..

aku pun yang melihat peristiwa itu hanya bisa menangis dan kutinggalkan tempat itu.. dalam pelarianku tangisanku sudah tidak bisa lagi terbendung.. hingga aku sampai di belakang rumahku.. aku pun berhenti karena tetesan darah segar berceceran di tanah mengarah ke pintu belakang rumahku.. aku pun mengikuti darah itu menetes hingga sampai ke ruang kerja ayahku.. terdengar suara orang, aku pun mendengarkan suara itu dari balik pintu..

"BODOH.. SEJAK KAPAN KAMU BISA GAGAL DALAM MISI INI!!" terdengar suara ayahku

"maafkan saya tuan... saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi, maafkan saya.. tuan jangan tidak.. ARRGGHH" teriak suara itu disertai suara sayatan pedang yang mengiris daging...

"tuan.. kalau terus begini pihak kerajaan akan tahu apa yang akan kita lakukan" ternyata ada suara lain

"kalau saja bellamy bisa aku bunuh rencana kita untuk mendapatkan golden emperium kerajaan akan semakin mendekati kenyataan" suara ayahku menyahut..
 
"tuan bellamy bisa saja membocorkan rahasia tentang golden emperium ke pihak kerajaan, apakah bisa kita mendahului pihak kerajaan untuk mendapatkan golden emperium?" tanya suara lain

"selama kerajaan di pimpin raja bodoh itu bellamy tidak akan membocorkan dimana letak golden emperium berada, ingat bellamy bukan orang bodoh"

"lagi pula jika kita mendapatkan golden emperium, kekuatan seorang dewa akan jatuh ke tangan kita, bahkan dewa Thor akan aku lawan hahaha..." tawa ayahku di barengi dengan suara tawa yang lain..

yang aku tahu bellamy adalah seorang senator dari kalangan Scholar yang sering membuka seminar tentang perlunya perubahan pemerintahan dari kerajaan ke republik.. dia juga sering mengkritik kalangan aristokrat yang sering mempergunakan wewenangnya untuk memperkaya diri sendiri serta menarik pajak yang tinggi sehingga menyusahkan rakyat.. dia punya posisi yang kuat di kerajaan sebagai penasehat raja.. sehingga dia dianggap berbahaya oleh aristokrat karena selalu mempengaruhi keputusan raja untuk menurunkan pajak.. namun aku tidak menyangka bahwa orang yang sangat menginginkan bellamy mati adalah ayahku sendiri.. aku juga tidak mengerti tentang golden emperium yang di bicarakan ayahku.. namun pikiranku teringat pembantaian yang di lakukan orang suruhan ayahku akupun tak tahan dengan apa yang terjadi, ku dobrak pintu kamar kerja ayahku..
seketika itu juga ayahku beserta beberapa Assasin yang berada di ruangan itupun terkejut..

To be continued..