Friday 11 May 2012

The Rebellion "part 2"


"Reina.. sedang apa kamu di sini" tanya ayah

"apa yang ayah lakukan.. kenapa ayah... KENAPA...!!!!" teriakku dengan derai air mata seakan tidak percaya bahwa orang yang selama ini memberiku kehidupan adalah seorang monster..

"apa maksudmu reina, ayah tidak mengerti.." tanya ayah sembari mendekati diriku..

"kenapa ayah.. orang yang seharusnya punya tanggung jawab seperti ayah, tega melakukan kekejian seperti itu.. KENAPA..!!!!" semakin banyak air mata yang membasahi pipiku

"kamu tidak mengerti reina, ayah melakukan ini demi keluarga kita, masa depan kita" jawab ayah memeluk diriku..

"bukankah ayah seharusnya..." ingin aku teruskan namun rasanya tenggorokan sudah kering dengan suara tangisku..

"sudahlah reina.. ayah ada di sini untuk menjagamu anakku.." pelukan ayah semakin erat ke tubuhku.. aku pun semakin kalut dalam pelukan ayahku...

"JANGAN..........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" tiba2 teriakan ibuku membuatku tersadar, ku coba tengok ke belakang.. seakan tidak percaya apa yang aku lihat.. tangan kiri ayah memegang pisau dan ibuku berusaha menahan pisau itu yang akan diarahkan tepat di punggungku...

"apa yang kau lakukan, ini anak kita frans... ingat...!!" teriak ibu berusaha menahan pisau itu...
tiba2 ayah melemparkan aku hingga jatuh tersungkur ke lantai.. kucoba berbalik kulihat ibu berusaha memegang pisau itu, ayah semakin beringas mengayunkan pisau ke arah ibu.. dan..

"TIDAKKKKKKKKKKKK......!!!!!!!!!!!!!!!" teriakku ketika pisau itu tertancap ke perut ibuku.. kucoba untuk menghampiri ibu, namun belum sempat aku memegang tanganya tiba2 ayah menendang tubuhku hingga jatuh tersungkur..

"hiks2.. ibu.." tangisku melihat keadaan ibu yang sekarat tepat di depanku..

namun tubuh ini sudah tidak mampu lagi untuk berdiri ataupun merangkak mendekati ibu..

"pergilah reina... pergi" dengan sisa2 nafas ibu berusaha memberikan tenaga untuk meninggalkan ruangan itu namun ayah yang telah gelap mata berusaha mendekatiku.. tiba2 ibu memegang kaki ayah.. dan ibu berteriak

"LARI REINA...!!!" seakan ada sesuatu yang mendorongku aku pun berlari menjauhi ruangan itu, di belakangku ayah menendang ibu yang tidak mau melepaskan tanganya dari kaki ayah... aku berlari dengan sekuat tenaga, air mata ini seolah tidak mau berhenti mengalir.. tak kusangka 2 assassin tadi mengejar diriku, aku pun melompat dari jendela kaca karena tidak ada jalan lain..

PYAR.....!!!!!!!

tubuhku terlempar dari jendela lantai 4 bersama pecahan kaca dan kayu.. menghantam tebing karang dan berguling-guling di hutan yang gelap.. aku sudah menyerah pada hidup ini.. aku tidak berarti.. kemudian terasa gelap..

..........

"poying.. poying.."

ada suara.. aku merasakan ada yang menyentuh2 mukaku dan ada yang berusaha memasukkan sesuatu ke mulutku.. "apakah aku masih hidup.." ku buka mataku walau berat aku berusaha.. terang sekali... setelah mataku terbuka yang pertama ku lihat adalah tubuh Poporing.. ternyata dia berusaha memasukkan apel ke mulutku.. tentu saja aku terkaget2.. ku coba bangkit namun aku hanya kuat untuk duduk.. ku lihat sekelilingku "dimana aku" pikirku, banyak poporing mengelilingiku.. "apakah ini surga" ku coba untuk bangkit namun kurasakan sakit di kakiku..

"poying.. poying.."

aku berusaha mengerti apa yang dikatakan poporing itu tapi tetap saja aku tidak mengerti
lantas poporing itu menggoyang-goyangkan tubuhnya...

pluk... pluk...

ternyata dia membawa berbagai macam item mulai dari apel, baju sampai alcohol "dapet dari mana nih poporing kok ada barang2 kaya gini" pikirku, walau dengan barang2 seadanya aku berusaha menyembuhkan diriku.. walau sebenarnya aku tidak mengerti kenapa aku menyembuhkan diri namun selama ini aku memang tidak pernah mendapat perhatian, justru dari poporing inilah aku mengerti cara menghargai hidup.. hari demi hari aku pun mulai sembuh.. aku pun juga mulai mengenal cara meramu walau tidak sempurna karena tanpa manual book (Normal Potion Create Book, Acid Create Book, FireBottle Create Book, dll) tapi aku berusaha untuk menyempurnakan kemampuan dalam meramu.. tentu saja dengan bantuan poporing...
hingga suatu saat..

"POYING......!!!!!!"
aku yang masih tertidur di pagi itu terbangun karena ada seekor Drops menarik2 kakiku dengan mulutnya..

"poying... poying,,, poying.. POYING" sambil menahan kantuk aku mencoba memahami apa yang dia katakan... sambil menarik2 kakiku akhirnya aku pun mengikuti kemana drops pergi.. hingga pada suatu tempat ku lihat 2 orang Knight prontera sedang menangkap Poring ntah apa yang mereka lakukan dengan poring2 itu..

"hahaha.. ternyata poring2 di sini lumayan banyak itemnya hahaha.." tawa salah satu knight mencoba menangkap poring itu.. namun ketika poring itu tertangkap poring itu menggigit tangan knight itu lalu karena marah knight itu membanting poring itu hingga pecah berkeping2..
seketika itu juga tiba2 bayangan ibu yang meronta2 meminta ayah untuk jangan melukaiku terlintas...

"HEY.. APA YANG KALIAN LAKUKAN......" teriakku mengagetkan ke dua knight itu..

"wah2.. di tempat seperti ini ada cewe.. hahaha.. kebetulan yah" dengan muka tersenyum-senyum..

"hentikan atau ..." gertakku sebari mengeluarkan acid dan grenade bottle dari pinggangku dan ku taruh di tanganku...

"atau apa..?!? hahaha.. emang apa yang bisa kmu lakukan hah?" tawa ke dua knight itu..

tanpa banyak basa basi lagi kulempar botol tepat ke muka mereka namun ternyata tidak meledak..

"sialan nih cewe... aarrgghh.." dia pun menyerangku dengan peco2nya..

aku pun tersenyum.. "sayang yah itu hanya pemicu saja, cukup 1x lemparan habislah kalian" ketika mendekat ke arahku lemparan acidku menghantam tepat di tubuh ke dua knight itu.. mereka pun terbakar hidup2 di hadapanku.. ntah apa yang aku lihat dari ekspresi kesakitan mereka terjilat-jilat api sebelum menjadi abu namun aku merasa ada kepuasan di hatiku..

tidak seberapa lama ku lihat kerumunan poring, ku coba untuk mendekati.. ternyata poporing yang selama ini membantuku dalam kondisi sekarat.. sebuah luka menganga tepat mengenai tubuhnya.. aku pun hanya bisa terdiam.. badanku tidak bisa ku gerakkan lagi.. hanya tangan ku tutupkan ke mulutku menahan keterkejutanku..

poporing itupun menatapku..

"p..o.y..i..n......g......."

seketika itu juga poporing itu menutup matanya.. aku pun sudah tidak bisa berkata apa2 lagi, tangisku semakin deras sambil memeluk tubuh poporing.. aku berlari melewati hutan menuju tebing seakan memang aku di takdirkan untuk seperti ini..

"KENAPA......!!!!!!!!!!!!!! DEWA ODIN JAWAB AKU KENAPA AKU HARUS MENGALAMI SEPERTI INI..."

"KENAPA TAK KAU CABUT SAJA NYAWAKU INI.."

tangisku mendera semakin kencang hatiku seakan sudah tidak berbentung lagi.. kutaruh tubuh poporing itu lalu ku pukul2 tanah dengan ke dua tanganku.. namun dalam kesedihanku yang sangat dalam itu..

"kenapa?.. kenapa kamu menangisi poporing itu" aku pun terkejut.. kulihat di sampingku.. seekor poring putih bersayap..

"kau bisa bicara..." tanyaku yang masih tidak percaya melihat kehadiran poring aneh itu..

"poring punya siklus hidup yang singkat.. bisa satu hari bisa 1 tahun.. setelah melewati masa hidupnya poring akan menjadi lembek dan mencair, itupun dalam keadaan hidup2.. poporing itu beruntung tidak mengalami hal itu" sambil melompat lompat mendekatiku..
"tetapi dia..." aku sudah tidak bisa berkata lagi

"sudahlah.. semua itu sudah ada yang mengatur.. tinggal bagaimana kita menjalani hidup ini lebih baik" jawabnya

setelah itu dia pun menjulurkan lidahnya dan keluar 2 buah card... setelah ku ambil.. Deviling dan Arc Angeling card..
2 card yang menggambarkan sifat manusia...

"manusia, formless, demi human, dan yang lainnya punya jalan hidup masing2 dan saling melengkapi seperti halnya card itu, ada sebab ada akibat, ada baik ada buruk, semua itu siklus dan kita sebagai mahluk hidup tidak bisa menghindarinya" lanjut poring aneh itu..

"jalan yang kau pilih adalah buah dari apa yang telah kamu lakukan selama ini.. jadi tidak ada keraguan bagimu untuk melangkah kan?" tanya poring aneh itu.. sebelum aku menjawab dia sudah menghilang bersama tubuh poporing yang aku bawa tadi..

sejak saat itulah aku berusaha mencari tahu kabar dari ayahku, membalas setiap perbuatan yang dia buat di masa lalu.. akupun menempa diri dengan kemampuan biochemist di alberta.. hingga 1 tahun setelahnya..

To be continued..




No comments: