"Reina.. sedang
apa kamu di sini" tanya ayah
"apa yang ayah
lakukan.. kenapa ayah... KENAPA...!!!!" teriakku dengan derai air mata
seakan tidak percaya bahwa orang yang selama ini memberiku kehidupan adalah
seorang monster..
"apa maksudmu reina, ayah tidak mengerti.." tanya ayah sembari mendekati diriku..
"kenapa ayah..
orang yang seharusnya punya tanggung jawab seperti ayah, tega melakukan
kekejian seperti itu.. KENAPA..!!!!" semakin banyak air mata yang
membasahi pipiku
"kamu tidak
mengerti reina, ayah melakukan ini demi keluarga kita, masa depan kita"
jawab ayah memeluk diriku..
"bukankah ayah
seharusnya..." ingin aku teruskan namun rasanya tenggorokan sudah kering
dengan suara tangisku..
"sudahlah reina..
ayah ada di sini untuk menjagamu anakku.." pelukan ayah semakin erat ke
tubuhku.. aku pun semakin kalut dalam pelukan ayahku...
"JANGAN..........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
tiba2 teriakan ibuku membuatku tersadar, ku coba tengok ke belakang.. seakan
tidak percaya apa yang aku lihat.. tangan kiri ayah memegang pisau dan ibuku
berusaha menahan pisau itu yang akan diarahkan tepat di punggungku...
"apa yang kau
lakukan, ini anak kita frans... ingat...!!" teriak ibu berusaha menahan
pisau itu...
tiba2 ayah melemparkan aku
hingga jatuh tersungkur ke lantai.. kucoba berbalik kulihat ibu berusaha
memegang pisau itu, ayah semakin beringas mengayunkan pisau ke arah ibu.. dan..
"TIDAKKKKKKKKKKKK......!!!!!!!!!!!!!!!"
teriakku ketika pisau itu tertancap ke perut ibuku.. kucoba untuk menghampiri ibu,
namun belum sempat aku memegang tanganya tiba2 ayah menendang tubuhku hingga
jatuh tersungkur..
"hiks2..
ibu.." tangisku melihat keadaan ibu yang sekarat tepat di depanku..
namun tubuh ini sudah
tidak mampu lagi untuk berdiri ataupun merangkak mendekati ibu..
"pergilah reina... pergi" dengan sisa2 nafas ibu berusaha memberikan tenaga untuk
meninggalkan ruangan itu namun ayah yang telah gelap mata berusaha
mendekatiku.. tiba2 ibu memegang kaki ayah.. dan ibu berteriak
"LARI REINA...!!!" seakan ada sesuatu yang mendorongku aku pun berlari menjauhi
ruangan itu, di belakangku ayah menendang ibu yang tidak mau melepaskan tanganya
dari kaki ayah... aku berlari dengan sekuat tenaga, air mata ini seolah tidak mau
berhenti mengalir.. tak kusangka 2 assassin tadi mengejar diriku, aku pun
melompat dari jendela kaca karena tidak ada jalan lain..
PYAR.....!!!!!!!
tubuhku terlempar dari
jendela lantai 4 bersama pecahan kaca dan kayu.. menghantam tebing karang dan
berguling-guling di hutan yang gelap.. aku sudah menyerah pada hidup ini.. aku
tidak berarti.. kemudian terasa gelap..
..........
"poying.. poying.."
ada suara.. aku
merasakan ada yang menyentuh2 mukaku dan ada yang berusaha memasukkan sesuatu
ke mulutku.. "apakah aku masih hidup.." ku buka mataku walau berat aku
berusaha.. terang sekali... setelah mataku terbuka yang pertama ku lihat adalah
tubuh Poporing.. ternyata dia berusaha memasukkan apel ke mulutku.. tentu saja
aku terkaget2.. ku coba bangkit namun aku hanya kuat untuk duduk.. ku lihat
sekelilingku "dimana aku" pikirku, banyak poporing mengelilingiku..
"apakah ini surga" ku coba untuk bangkit namun kurasakan sakit di
kakiku..
"poying..
poying.."
aku berusaha mengerti
apa yang dikatakan poporing itu tapi tetap saja aku tidak mengerti
lantas poporing itu
menggoyang-goyangkan tubuhnya...
pluk... pluk...
ternyata dia membawa
berbagai macam item mulai dari apel, baju sampai alcohol "dapet dari mana nih
poporing kok ada barang2 kaya gini" pikirku, walau dengan barang2
seadanya aku berusaha menyembuhkan diriku.. walau sebenarnya aku tidak mengerti
kenapa aku menyembuhkan diri namun selama ini aku memang tidak pernah mendapat
perhatian, justru dari poporing inilah aku mengerti cara menghargai hidup.. hari
demi hari aku pun mulai sembuh.. aku pun juga mulai mengenal cara meramu walau
tidak sempurna karena tanpa manual book (Normal Potion Create Book, Acid Create Book, FireBottle Create Book, dll) tapi aku berusaha untuk menyempurnakan
kemampuan dalam meramu.. tentu saja dengan bantuan poporing...
hingga suatu saat..
"POYING......!!!!!!"
aku yang masih tertidur
di pagi itu terbangun karena ada seekor Drops menarik2 kakiku dengan mulutnya..
"poying...
poying,,, poying.. POYING" sambil menahan kantuk aku mencoba memahami apa
yang dia katakan... sambil menarik2 kakiku akhirnya aku pun mengikuti kemana
drops pergi.. hingga pada suatu tempat ku lihat 2
orang Knight prontera sedang menangkap Poring ntah apa yang mereka lakukan
dengan poring2 itu..
seketika itu juga tiba2
bayangan ibu yang meronta2 meminta ayah untuk jangan melukaiku terlintas...
"HEY.. APA YANG
KALIAN LAKUKAN......" teriakku mengagetkan ke dua knight itu..
"wah2.. di tempat
seperti ini ada cewe.. hahaha.. kebetulan yah" dengan muka tersenyum-senyum..
"hentikan atau
..." gertakku sebari mengeluarkan acid dan grenade bottle dari pinggangku
dan ku taruh di tanganku...
"atau apa..?!?
hahaha.. emang apa yang bisa kmu lakukan hah?" tawa ke dua knight itu..
tanpa banyak basa basi
lagi kulempar botol tepat ke muka mereka namun ternyata tidak meledak..
"sialan nih
cewe... aarrgghh.." dia pun menyerangku dengan peco2nya..
aku pun tersenyum..
"sayang yah itu hanya pemicu saja, cukup 1x lemparan habislah kalian"
ketika mendekat ke arahku lemparan acidku menghantam tepat di tubuh ke dua
knight itu.. mereka pun terbakar hidup2 di hadapanku.. ntah apa yang aku lihat
dari ekspresi kesakitan mereka terjilat-jilat api sebelum menjadi abu namun aku
merasa ada kepuasan di hatiku..
poporing itupun
menatapku..
"p..o.y..i..n......g......."
seketika itu juga
poporing itu menutup matanya.. aku pun sudah tidak bisa berkata apa2 lagi,
tangisku semakin deras sambil memeluk tubuh poporing.. aku berlari melewati
hutan menuju tebing seakan memang aku di takdirkan untuk seperti ini..
"KENAPA......!!!!!!!!!!!!!!
DEWA ODIN JAWAB AKU KENAPA AKU HARUS MENGALAMI SEPERTI INI..."
"KENAPA TAK KAU
CABUT SAJA NYAWAKU INI.."
tangisku mendera
semakin kencang hatiku seakan sudah tidak berbentung lagi.. kutaruh tubuh
poporing itu lalu ku pukul2 tanah dengan ke dua tanganku.. namun dalam kesedihanku yang
sangat dalam itu..
"kenapa?.. kenapa
kamu menangisi poporing itu" aku pun terkejut.. kulihat di sampingku..
seekor poring putih bersayap..
"kau bisa
bicara..." tanyaku yang masih tidak percaya melihat kehadiran poring aneh
itu..
"tetapi
dia..." aku sudah tidak bisa berkata lagi
"sudahlah.. semua
itu sudah ada yang mengatur.. tinggal bagaimana kita menjalani hidup ini lebih
baik" jawabnya
setelah itu dia pun
menjulurkan lidahnya dan keluar 2 buah card... setelah ku ambil.. Deviling dan
Arc Angeling card..
2 card yang menggambarkan
sifat manusia...
"manusia,
formless, demi human, dan yang lainnya punya jalan hidup masing2 dan saling
melengkapi seperti halnya card itu, ada sebab ada akibat, ada baik ada buruk,
semua itu siklus dan kita sebagai mahluk hidup tidak bisa menghindarinya"
lanjut poring aneh itu..
"jalan yang kau
pilih adalah buah dari apa yang telah kamu lakukan selama ini.. jadi tidak ada
keraguan bagimu untuk melangkah kan?" tanya poring aneh itu.. sebelum
aku menjawab dia sudah menghilang bersama tubuh poporing yang aku bawa tadi..
To be continued..
No comments:
Post a Comment