Saturday 26 May 2012

The Rebellion "part 3"

"Berita utama.. profesor bellamy akan datang ke kota izlude.. beli2 prontera post cuman 20z ayo2!!" tawar seorang loper koran di pinggiran pintu prontera..

"dd.. beli 1 aja ya" tanyaku sambil memberikan uang ke loper koran tadi..

tak seberapa lama aku baca koran tadi, kulihat rombongan profesor bellamy meninggalkan prontera menuju izlude.. dari koran itu aku juga tahu bahwa setelah peristiwa itu ayahku di pecat dari anggota kerajaan dan menyalahkan bellamy atas semua hal yang di alami ayahku selama ini..

ya.. selama setahun lebih pengembaraanku aku selalu mengikuti kemanapun profesor bellamy pergi karena aku tahu ayahku pasti suatu saat akan muncul untuk mencoba menghabisi profesor bellamy, walau begitu profesor selalu di ikuti pembunuh bayaran tapi orang2 yang selama ini aku bunuh adalah orang suruhan ayahku, semoga kali ini aku bisa bertemu dan menghabisi ayahku..

kusempatkan beberapa menit untuk ke makam, mencoba mencari tahu apakah ibuku di kubur di sini dan ternyata setelah ku telusuri satu persatu di sebuah nisan tertulis nama ibuku.. nampak tidak terurus lantaran semua orang di wajibkan militer di prontera.. ku coba mengusap namanya..

"ibu sudah lama... 1 tahun.. aku sudah kehabisan air mata tapi ibu juga pasti tidak ingin aku menangis kan.." setelah ku taruh bunga di nisan ibu aku pun menuju izlude

ternyata di izlude telah penuh dengan orang2 pendukung republik "basis lokal untuk perjuangan menuju republik.." tulisan baliho dan bendera2 menyambut profesor bellamy, rupanya sudah menggerakkan masarakat izlude dari keterpurukan sosial ekonomi menjadi sebuah pesta menuju ke republik.. padahal kalau dipikir-pikir kembali ayahku salah satu orang yang mendirikan izlude namun keadaanya justru berbeda sekarang ini,,
bellamy pun memberikan sambutan kepada massa yang telah lama menunggu sedangkan aku berkeliling gedung mencoba mencari kemungkinan kalau2 ada orang yang ingin membunuh bellamy.. namun sampai acara selesai tidak ada sesuatu yang mencurigakan hingga malam itu... 
 
di penginapan.. bellamy hanya di jaga oleh 2 Defender dan beberapa knight.. di tengah ruangan tiba2 terdengar suara langkah kaki menuju kamar bellamy.. para penjaga pun bersiap untuk kemungkinan terburuk.. namun dalam kesunyian itu tiba2 sayatan cepat merobohkan beberapa penjaga.. dan langkah itu dengan cepat menuju pintu kamar namun belum sampai membuka pintu kamar langkah kaki itu terhenti..

"sigt..."

seketika itu juga tampak seorang Assassin yang mencoba membuka pintu tetapi kakinya tersangkut jaring laba2..

"kami mungkin profesor(Scholar).. namun bukan berarti kami tak pandai menjaga diri kami" tiba2 suara itu muncul di samping assassin yang terjebak itu.. dan Fire Bolt pun menghantam tubuh assassin itu dengan telak hingga jatuh tersungkur..

terlihat sosok seorang profesor yang berjalan ke tengah ruangan..
"jangan sembunyi seperti itu... sebelum kalian melangkah lebih jauh aku akan menghabisi kalian semua.." nampak kepercayaan diri di muka profesor itu..

"MAJU...!!!" teriaknya

dari arah bawah sebuah serangan Grimtooth meluncur tepat ke arah profesor itu, dengan tenang profesor itu membiarkan dirinya terkena serangan itu.. dari arah belakang sebuah sabetan cepat meluncur namun profesor itu mengeluarkan Fiber Lock, terjebak untuk ke dua kalinya ke dua assassin itu pun membeku terkena Frost Diver.. namun tenyata masih tersisa satu assassin lagi dan mendobrak pintu kamar bellamy.. akupun muncul di depan pintu menghalangi assassin itu mendekati profesor bellamy dan alangkah terkejutnya ketika assassin itu melihat sosok yang tidak asing bagi dirinya..

"reina..."

seketika mata assassin itu terbelalak.. seolah tidak percaya apa yang dilihatnya..

"kenapa.. kau... " tanya assassin itu

"iya ini aku reina... seonggok daging yang tidak berarti di mata ayah.." jawabku

'minggir.. biar aku bunuh profesor itu" teriak ayah berlari mendekatiku

"kenapa ayah.. kenapa harus ibu.. apakah itu hal yang pantas" akupun mengeluarkan acid bottle dan fire bottle

"aaarrgghhhh.... mati kau.. SONIC BLOW.....!!!!!!!!!" teriakan ayah terdengar dalam ruangan itu

aku pun maju satu langkah ke depan.. 2 acid bottle dengan cepat kulemparkan ke atas begitu juga fire bottle.. aku buka tanganku lebar2 untuk menghalangi serangan ayah ke profesor dan sayatan sonic blow menghujam tepat di perutku.. tapi betapa terkejutnya ayah, ujung katarnya ketika menembus armorku malah memantul tepat mengenai muka dan lehernya.. itu semua karena di armorku aku pasang Orc Lord Card..

crash,, crash..

2 tusukan yang mengenai tubuhnya sediri membuat dia mundur beberapa langkah sambil memegangi muka dan lehernya yang berdarah... namun itu belum selesai bottle yang ku lempar ke atas jatuh tepat mengenai mukanya.. seketika itu kenangan bersama ayah teringat bersamaan dengan ledakan besar yang menghancurkan penginapan.. aku pun memejamkan mataku.. biarlah aku mati.. tujuanku sudah berakhir.. namun ternyata aku di selamatkan oleh profesor tadi.. sedangkan profesor bellamy menggunakan flywing untuk menyelamatkan dirinya..

si professor itupun membopongku menjauhi penginapan yang terbakar dan dia pun berkata..
"jangan berhenti untuk berjalan, walau keinginanmu telah terlaksana tetaplah berjuang.. karena kita adalah manusia" kata profesor itu..

saat itulah aku mulai mengenal sosok Sieg Hart, profesor yang memberiku semangat hidup sekaligus teman baik profesor bellamy, dan sejak saat itu aku bergabung bersama tentara pro republik untuk berperang melawan tentara kerajaan.. sebuah perang besar yang mencatatkan namaku dalam tinta emas sejarah keruntuhan kerajaan prontera namun itu tidak berlangsung lama, itu hanya masa lalu yang ingin ku lupakan.. ternyata apa yang aku cita2kan terhadap tanah ini tidak sesuai dengan harapanku... harapan tinggal harapan... orang yang seharusnya membawa kemakmuran dan perdamaian di rune midgard justru menjadi monster yang haus uang dan kekuasaan.. membawa kesengsaraan bagi rakyat.. tapi aku tidak akan membiarkan kejadian di saat kerajaan terulang lagi...

inilah aku
berdiri di barisan pemberontak...
menginginkan perubahan di tanah ini...
berapapun nyawa yang akan kukorbankan untuk tanah ini aku tidak perduli
biarpun nantinya sungai2 di prontera, geffen, payon menjadi lautan darah
ataupun alberta, alderbaran, amatsu jadi kuburan massal
aku akan terus maju demi perjuangan rakyat...
because we are The Rebellion Guild...

End..


2 comments:

Fakry Naras Wahidi said...

fokus ke pembuatan fanfic iya, heheh...

Sieg Hart said...

@Fakry: haha.. iya nih :)