Kulihat samar2 cahaya dan terpaan hangat ke wajahku.. ku buka mataku.. pertama agak kabur.. kemudian mulai jelas.. ternyata aku ada di
suatu ruangan dengan perban dan infus yang masih menempel di tubuhku.. kulihat
wajah yang tidak asing lagi..
"Priska...." tanyaku
"sudah tidur dulu aja.. luka kamu belum sembuh benar.. nanti malah makin parah loh" jawab si priska yang sibuk membersihkan piring ma sendok..
"aku dimana?" tanyaku seraya mengingat2 apa yang terjadi
"di rumah sakit kepresidenan prontera.. udah yah kmu istirahat dulu, besok lusa kmu akan menemui pak presiden untuk membicarakan sesuatu, jd jaga kesehatan kmu yah" setelah itu aku menjadi pusing lagi dan tiba2 gelap..
"Priska...." tanyaku
"sudah tidur dulu aja.. luka kamu belum sembuh benar.. nanti malah makin parah loh" jawab si priska yang sibuk membersihkan piring ma sendok..
"aku dimana?" tanyaku seraya mengingat2 apa yang terjadi
"di rumah sakit kepresidenan prontera.. udah yah kmu istirahat dulu, besok lusa kmu akan menemui pak presiden untuk membicarakan sesuatu, jd jaga kesehatan kmu yah" setelah itu aku menjadi pusing lagi dan tiba2 gelap..
2 hari kemudian.. aku melangkah di tangga menuju ke istana kepresidenan, ga nyangka aja aku
kembali ke sini setelah sekian lama aku berpetualang... ku lihat di koridor seorang
biochemist sedang bermain2 dengan homunnya karena tidak tahu namanya aku hanya
tersenyum ke dia, diapun membalas senyumanku.. di balkon kulihat putri Theresia
sedang melihat ke luar jendela dan selalu si priska yang mendampingi si putri
kemanapun dia pergi.. aku hanya bisa tersenyum menyapa dia walau tidak ada
ekspresi yang di tunjukkan oleh putri.. karena memang begitu jauh
jarak antara keluarga kerajaan dengan rakyat biasa..
Di depanku telah nampak sang presiden sedang
membicarakan sesuatu dengan Adit..
"selamat siang pak presiden, kepala keamanan,
para mentri maap saya terlambat" sapaku ke semua orang
"tidak apa2 resha.. silahkan duduk"
"pasti ada tujuan yang sangat penting kalau
saya berusaha mengundang 8 imperial guard kembali ke prontera,, saya
meminta maaf kepada para undangan yang telah hadir ke dalam sidang ini"
jawab presiden..
"negara ini
dalam keadaan yang sangat tidak kondusif.. terjadi pemberontakan di kota2 di
sepanjang daratan rune midgard.. selain itu ancaman antar benua terjadi ketika
Rachel jatuh ke tangan penguasa tiran, itulah kenapa saya selaku presiden
prontera mengundang 12 empress family dan 8 imperial guard untuk bersama-sama
memadamkan pemberontakan serta mencegah invasi asing ke rune midgard"
jelas presiden..
Setelah penjelasan itu
aku pun keluar dari ruangan kepresidenan.. saat itu aku melihat foto yang tak ingin ku lihat lagi,
seluruh anggota 12 empress dan 8 imperial guard.. "selama itukah ?" pikirku,
nampak sebuah foto anak kecil, yup that is yuki, hmm.. sang putri.. ternyata
senyumku dalam hati..
lalu ku lihat kota
prontera dari jendela kerajaan.. ini kah kehormatan dari rune midgard, benteng
kokoh, masyarakat yang berkelas, perekonomian yg tinggi.. di bangun dari darah
dan keringat para pejuang di masa lalu.. tiap jengkal kehidupan di rune midgard
telah menjadi lahan penuh kebohongan, kebobrokan, kesombongan.. ketika mereka
sudah tidak mampu memperbaikinya kita di panggil, sebagai pahlawan ataukah tumbal
bagi sebuah kejayaan yang aku juga tidak tahu apa artinya bagi masarakat di
luar sana..
"prontera..
impian dari para petualang" ku lihat dari arah belakang, theresia
mendatangiku
"tuan putri..
maaf.." sambil aku membungkukan badan
"sudahlah resha...
kau tahu bahwa kerajaan prontera adalah kerajaan yang didirikan oleh
kakekku" tanya theresia sambil memainkan kipasnya
"maafkan saya..
memang benar bahwa dulu prontera adalah kerajaan tetapi sekarang prontera
adalah sebuah republik" jawabku
"kau tahu sudah
banyak darah yang di perjuangkan untuk membangun sebuah kerajaan bernama
prontera.. sekarang mereka, orang2 republik itu mengambil hak kerajaan di
jadikan ibu kota, sedangkan kami dari pihak kerajaan hanya menjadi senjata oleh
mereka seperti halnya dirimu.. kami telah kehilangan harga diri, kau tahu itu resha.." jelas theresia
"....." aku
pun terdiam
"kenapa resha..
kau yang salah satu dari 8 imperial guard tidak mampu menjawab pertanyaan seperti
itu.. apakah aku yang salah satu dari 12 empress family harus menjawabnya?"
tanya theresia
"maafkan saya tuan
putri, namun saya hanyalah prajurit yang harus patuh pada perintah.. walau itu
bertentangan dengan hati nurani namun kami tidak punya pilihan" jawabku
"hahaha.. sudah
butakah dirimu resha melihat kenyataan ini... tpi biarlah waktu yang akan
menjawabnya" dengan tersenyum dia pun melangkah pergi
aku hanya terdiam
berjalan keluar dari koridor.. ternyata seperti itukah yang terjadi selama ini
di prontera, aku pun cman tersenyum.. entah apa artinya..
ku turuni tangga dan ku
lihat dari kejauhan nampak seorang yang aku kenal memakai pakaian tradisional..
ternyata yuki...
"alow cc... met
pagi" sapanya dengan wajah yg berseri-seri
"ternyata kmu juga
salah satu dari 12 empress yah" tanyaku
"cc.. makasih yah
atas semua yang cc lakuin buat aku..." dengan membungkuk dan tersenyum
"knp dlu kmu ga mau
cerita ?" tanyaku lagi
"untuk apa cc?
apakah berarti? adakah artinya gelar seperti itu?" jawab yuki
End..
No comments:
Post a Comment